X
 


Poltekpar Bali Ikut Dukung KTT G20

Anton - Jun 02, 2022 05:08:45

BALI – Bulan November 2022 ini, Indonesia akan menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT Group of Twenty (KTT G20) 2022 yang berpusat di Bali. Penyelenggaraan KTT G20 ini berdampak sangat baik bagi pariwisata Bali yang terpuruk karena pandemi Covid-19.

Kesiapan desa wisata dalam memberikan pelayanan akan turut menentukan citra Bali di mata pariwisata internasional. Salah satu upaya untuk membangkitkan pariwisata, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengeluarkan kebijakan penerapan Cleanliness, health, safety, and environment sustainability (CHSE).

Direktur Politeknik Pariwisata Bali, Drs. Ida Bagus Putu Puja, M.Kes mengatakan, untuk mendukung itu, Program Studi  Manajemen Kepariwisataan Poltekpar Bali melaksanakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan tema Pelatihan Penguatan Penerapan CHSE dan Pelayanan Prima untuk Mendukung Kegiatan G20 di Desa Bakas Kabupaten Klungkung pada tanggal 11 – 12 Mei 2022.

Pengabdian masyarakat ini merupakan kelanjutan pendampingan bagi stakeholder pariwisata di wilayah Desa Bakas, yaitu dalam bentuk penguatan, ungkap Puja.

Sementara itu Kepala Desa Bakas, I Wayan Murdana, S.Pd mengucapkan terima kasih kepada Prodi MKP yang secara konsisten dan berkesinambungan melakukan pembinaan terhadap Desa Wisata Bakas. Potensi dan produk wisata di Desa Bakas telah disiapkan pada pengabdian kepada masyarakat Prodi MKP di tahun 2019 dan juga kegiatan aplikasi manajemen oleh mahasiswa Prodi MKP.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Jurusan Kepariwisataan Poltekpar Bali Dr. Ida Ayu Putri Widawati, SE., M.Si. Beliau mengharapkan kegiatan pelatihan ini dapat meningkatkan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE di area publik, destinasi pariwisata, dan di rumah-rumah penduduk serta meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memberikan pelayanan prima kepada wisatawan, khususnya sebagai persiapan menyambut kunjungan delegasi KTT G20, sehingga menjadikan Desa Bakas sebagai destinasi favorit di Kabupaten Klungkung.

Kegiatan pelatihan ini akan dilakukan dua tahap, dimana tahap pertama berupa pelatihan terkait penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE dan pelatihan pelayanan prima yang merupakan penguatan dari pelatihan yang pernah diberikan sebelumnya.

Pada tahap ini akan dihadirkan fasilitator-fasilitator di bidangnya, yaitu dosen Prodi Manajemen Kepariwisataan. Tahap kedua sebagai tahapan terakhir adalah evaluasi, merupakan hal yang wajib dilakukan untuk melihat sejauh mana keberhasilan dari kegiatan pelatihan tersebut. Fasilitator akan mengajak masyarakat untuk mengevaluasi secara bersama-sama tentang penerapan CHSE dan cara melayani tamu dengan baik. Dengan adanya kegiatan evaluasi ini, masyarakat akan mengetahui apa yang sudah dilakukan, apa yang belum dan apa yang harus dilakukan pada tahap selanjutnya. Tahapan ini mengharapkan masyarakat mampu lebih mandiri dalam mengelola pariwisata di wilayahnya.(Poltekpar Bali/Fernand)