X
 


Kejati Kalsel Berikan Penyuluhan Hukum di Pemkab Tanah Laut Tentang Korupsi

Charles - Jul 02, 2024 16:13:21

BANJARMASIN, SINARPAGIBARU.ID - Kepala Kejati Kalsel Rina Verawati, SH. MH melalui Kasi Penkum Yuni Priyono, SH. MH menyampaikan kepada awak media ini, bahwa pada hari Selasa, 2 Juli 2024 bertempat di Aula Kantor Bupati Kabupaten Tanah Laut, Tim Penerangan  Hukum dari Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan melakukan kegiatan Penerangan Hukum bagi para Kepala SKPD, Camat dan  Direktur Perusahaan Daerah Pada Pemerintahan Daerah Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2024.  
 
Kegiatan Penerangan Hukum tersebut  merupakan bentuk kolaborasi  Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan  dengan Kejaksaan Negeri Tanah Laut  dan dalam kegiatan tersebut dihadiri dan dibuka oleh PJ Bupati Tanah Laut H. Syamsir Rahmandan dihadiri pula oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Laut Drs. H. Dahnial Kifli MAP Seluruh Kepala SKPD se-Tanah Laut, para Camat, Direktur Perusahaan Daerah dalam rangka sosialisasi/penerangan hukum.
 
Dalam Kegiatan penerangan Hukum  tersebut yang bertindak selaku  narasumber adalah Teguh Imanto, SH. M.Hum (Kepala Kejaksaan Negeri Tanah Laut), Agung Pamungkas, SH. MH (Koordinator Intelijen Kejati Kalsel), dan Yuni Priyono, SH. MH (Kasi Penkum Kejati Kalsel). Dengan mengangkat tema “Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah dan Pencegahan/Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi”.
 
Dalam kegiatan penerangan hukum  tersebut narasumber menyampaikan  bahwa strategi pencegahan dan  pemberantasan korupsi dapat di  lakukan melalui tiga pilar yaitu edukatif, prepentif dan refresif. Dalam hal tersebut Kejaksaan telah melaksanakan strategi edukatif melalui penyadaran terhadap masyarakat tentang korupsi.
 
Akibat dari korupsi dan hal-hal apa saja yang termasuk korupsi, sehingga diharapakan semakin banyak masyarakat yang sadar akan bahaya korupsi dan memiliki sikap anti korupsi. Strategi edukatif antara lain dilakukan  melalui penerangan hukum anti korupsi dan kampanye masyarakat anti korupsi. 
 
Judul tema tersebut merupakan bukti dari penegakan hukum yang selama ini berhasil dilakukan oleh kejaksaan RI, dimana indeks kepercayaan  masyarakat cukup tinggi terhadap lembaga Kejaksaan karena penanganan perkara korupsi yang berhasil mengembalikan sejumlah kerugian keuangan negara yang nilainya cukup fantastis disamping profile dari pelaku merupakan pejabat-pejabat yang memiliki kewenangan dan kekuasaan yang cukup besar. 
 
Korupsi merupakan penyebab terpuruknya system perekonomian suatu negara yang dibuktikan dengan  meluasnya Tindak Pidana Korupsi di  masyarakat. Meluasnya Tindak Pidana Korupsi dimasyarakat dapat memberikan dampak yang negatif kepada perekonomian negara, kerugian keuangan negara, hak-hak sosial, dan ekonomi kehidupan bernegara pada umumnya.
 
Korupsi terhadap keuangan negara yang dilakukan pejabat daerah dana pembangunan atau proyek-proyek pengadaan barang dan jasa, karena itu apapun alasannya apakah itu disengaja ataupun tidak disengaja akibat adanya kesalahan prosedur atau sistem tetapi akhirnya berakibat menimbulkan kerugian terhadap negara secara finansial dapat dikatakan suatu tindakan korupsi.
 
Bentuk-bentuk penyelewengan terhadap keuangan negara itu pula dapat bermacam-macam seperti: Penambahan anggaran untuk pengadaan barang dan jasa yang tidak sesuai dengan  kenyataan yang ada ataupun penyalahgunaan wewenang, kesempatan atau sarana yang ada  padanya karena jabatan atau kedudukan  untuk menguntungkan diri sendiri  atau orang lain atau suatu korporasi sehingga menimbulkan kerugian pada keuangan Negara, dan tidak menutup kemungkinan hal itu terjadi pada sektor Pendidikan.
 
Bahwa dalam kegiatan kali ini peserta sangat antusias dengan materi yang disampaikan oleh Narasumber, hal  tersebut terlihat dari fokus para peserta. Narasumber juga memberikan kesempatan tanya jawab kepada para peserta sehingga tercipta komunikasi  dua arah yang cukup baik Lewat  kegiatan ini, menurut Pimpinan  Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan,  diharapkan dapat berfungsi sebagai  Tindakan pencegahan untuk mengurangi kasus korupsi yang sedang marak terjadi, khususnya dalam pengelolaan keuangan negara dan daerah. tuturnya. (din).