X
 


Wartawan Yang Berhadapan Dengan Hukum, PWI Bentuk TIM PENCARI FAKTA Meninggalnya Wartawan MY di Kotabaru

SPB - Jun 15, 2018 15:03:41

JAKARTA, SPB - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat memberi perhatian penuh atas kematian Muhammad Yusuf (MY) ditengah proses berhadapan dengan hukum dikarenakan karya jurnalistiknya. Perhatian itu terlihat dari dibentuknya Tim Pencari Fakta (TPF) PWI untuk melindungi kebebasan pers yang terbelenggu menimpa MY.

 

Diketahui, Kamis (14/6) bertepatan dengan libur lebaran, PWI membentuk TPF yang dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat, Ilham Bintang.

Dikutip dari laman online ceknricek.com, Plt Ketua Umum PWI Sasongko Tedjo menyatakan, TPF ini akan bekerja setelah Idul Fitri, mengumpulkan dan memverifikasi berbagai informasi terkait proses penangkapan, penahanan, hingga meninggalnya Muhammad Yusuf.


“TPF akan mecari fakta secara langsung dan akan berkoordinasi dengan Kepolisian, Dewan Pers, keluarga almarhum, dan media tempat Yusuf bekerja," kata Sasongko Tedjo, Kamis (14/6).

Menurut Sasongko, TPF PWI Pusat juga akan meneliti prinsip penanganan sengketa pers berkaitan dengan posisi Yusuf sebagai wartawan di sebuah media.

Yusuf meninggal di Lapas Kotabaru, Kalimantan Selatan, Ahad (10 Juni 2018), dalam status tahanan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kotabaru. Yusuf disangkakan melanggar Undang-undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) terkait beritanya yang dianggap menyudutkan perusahaan perkebunan sawit di Kab. Kotabaru.

Pada laman online itu Ketua TPF, Ilham Bintang Menerangkan mengenai pembentukan TPF. Ia mengatakan dirinya dihubungi teman-teman saat Takbiran. Dirinya menerima pembentukan TPF lantaran pemahamannya tentang mulianya tugas wartawan, ungkapnya yang akan mulai bekerja terhitung 22 Juni mendatang hingga tuntas.

Bagi Ilham, pembelaan terhadap wartawan bukan yang pertama. Pada 1985, Ilham memimpin pembelaan dan pengusutan kasus penganiayaan berat wartawan film SK Martha.

“Kasus tahun 1985 itu amat berat, karena pelaku berada di lingkaran kekuasaan dan memiliki jaringan luas para pengambil keputusan politik dan keamanan,” kata Ilham.

Tentang TPF Muhammad Yusuf ini, Ilham menyebutnya sebagai tugas mulia yang diamanatkan bertepatan Malam Takbir Idul Fitri. “Semoga momentum ini bermakna bahwa TPF dapat mengungkap kematian Yusuf secara terang benderang. Ini kontribusi amat besar, bukan hanya dalam kehidupan wartawan, tapi terutama demokrasi Indonesia. Kami mengharapkan dukungan semua pihak demi suksesnya misi ini,” tegas Ilham.

 

Media ini juga sudah memastikan terbentuknya TPF kepada Ilham Bintang.


Susunan TPF PWI Pusat, Ilham Bintang (ketua), Marah Sakti Siregar (wakil ketua), Wina Armada (sekertaris), Uni Lubis, H. Gusti Rusdi Effendi (Banjarmasin Post), Zainal Helmie (Ketua PWI Kalsel), dan Agus Sudibyo, Firdaus Banten, Teguh Santosa (anggota).

 

Penulis: Redaksi

Foto: ilustrasi.

(https://www.google.co.id/amp/s/ruryalif.wordpress.com/2014/12/17/kekewatiran-pada-kebebasan-pers-saat-ini/amp/)