SINARPAGIBARU, MADIUN - Tindak lanjuti hasil temuan Media Sinar Pagi Baru Perwakilan Jawa Timur mengenai proyek pekejaan Pengembangan/Rehabilitasi Jalan Usaha Tani (JUT) di Kelurahan Rejomulyo Kota Madiun, fakta di lapangan pekerjaan diduga kualitas dan mutu plesteran diragukan.
Paket pekerjaan Pemerintah Kota Madiun melalui Satuan Kerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan tahun anggaran 2018 yang dimenangkan PT. Jayanti Putri Persada, terlihat di lapangan proyek terlihat retak dan pecah-pecah dan mengelupas, serta urugan berm ambles atau tergerus, indikasi pekerjaan tersebut tidak sesuai spesifikasi teknik dan RAB.
Sebelumnya Media SPB sudah memberitakan dan mengkonfirmasi beberapa instansi terkait yaitu Dinas Pertanian dan Ketehanan Pangan dan juga Kejari Madiun namun sampai saat ini belum ada tindak lanjuti tentang pemberitaan tersebut.
Dengan tersebut Media SPB mencoba mengkonfirmasi Wali Kota Madiun Maidi, belilau mengatakan kepada media ini "Saya belum lihat proyek tersebut dan belum terima laporan, jadi tidak bisa memberikan keterangan banyak," kata Maidi singkat via telpon pada Jumat (21/6/2019).
Sesuai ketentuan Petunjuk Teknis/Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) urugan tanah berm paving ambles atau tergerus, dampak kurang atau minimnya pemadatan disaat pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) tidak dikerjakaan bersama-sama dengan urugan tanah, sehingga kalau hujan mengalami pergeseran tanah tersebut.
Seharusnya pekerjaan plesteran 1 : 6, sehingga kualitas kurang bagus hasilnya dalam waktu umur pekerjaan 6 bulan sudah mengelupas. Indikasi pekerjaan kurang cermat dalam pelaksanaan dan minimnya pengawasan atau kontrol di.lapangan.
Maka itu Media SPB meminta Walikota Madiun untuk turun tangan agar mengetahui langsung pekerjaan proyek yang memakan anggaran miliyaran tersebut, dan menindak pejabat terkait bila terjadi indikasi kerugian negara.
(cahyo)
