X
 


Strategi Kadis Kop dan UKM Taput, Marco Panggabean, Tempatkan Pendamping Koperasi di Seluruh Kecamatan

SPB - Apr 30, 2019 14:58:26

SINARPAGIBARU – TAPANULI UTARA.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Tapanuli Utara, Marco TP Panggabean, nampaknya menyadari yang terjadi dengan koperasi-koperasi ada diwilayah kerjanya. Ia tidak menepis bahwa banyak sekali koperasi yang di Kab. Tapanuli Utara hanya tinggal nama.

Kebanyakan tersangkut masalah utang, baik itu kepada pemerintah maupun kepada dana CSR perusahaan, ungkap Marco TP Panggabean saat ditemui di ruang kerjanya oleh wartawan media ini, Senin, (29/4).

Marco menceritakan, pada waktu pertama sekali menjabat sebagai Kadis Koperasi dan UKM Kabupaten Tapanuli Utara, banyak terdapat masalah yang harus segera diselesaikan. Berdasarkan analisis dan temuannya dilapangan, Marco mengusulkan segera melakukan pembenahan terhadap koperasi yang dinilai masih memungkinkan untuk dilakukan pembinaan.

Sebaliknya, bagi koperasi yang sudah tidak punya potensi dan tidak layak dibina lagi untuk dibubarkan, usulan tersebut telah disetujui oleh anggota DPRD Kabupaten Tapanuli Utara.

Marco menuturkan, dengan melihat permasalahan yang ada pada koperasi di Kab. Taput yang bisa dikatakan sangat kompleks, yang salah satu dari sekian banyak permasalahannya adalah banyaknya jumlah koperasi yang didirikan dengan tujuan hanya untuk mendapat bantuan dari pemerintah maupun pihak swasta.

Menurutnya permasalahan ini sangat mendasar dan berakibat fatal terhadap perkoperasian Indonesia membuat mindset negatif masyarakat terhadap koperasi.

Untuk mengatasi berbagai permasalahan serta merubah mindset masyarakat, pihaknya telah  melakukan perekrutan tenaga pendamping bagi perkoperasian khusus untuk ditempatkan di seluruh kecamatan se-Tapanuli Utara.

Marco menjelaskan, tenaga pendamping yang telah direkrut tersebut sebelumnya dibekali pengetahuan terhadap perkoperasian melalui pelatihan. Selanjutnya ditempatkan disetiap kecamatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara.

Salah satu tugas dari tenaga pendamping tersebut adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang koperasi. Melalui tenaga pendamping tersebut tersampaikan pesan untuk merubah pola pikir masyarakat untuk membentuk koperasi bukan untuk mengharapkan bantuan dari pihak manapun, tetapi untuk meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi dengan gotong royong dalam membangun usaha.

Dikatakan Marco, dengan strategi dan aplikasi yang nyata yang dilakukannya melalui tenaga pendamping tersebut, dengan perlahan tapi pasti dapat mambawa perubahan yang positif bagi keberadaan Koperasi dan UKM di Kab. Tapanuli Utara.

Sejak diterapkannya pendamping ke setiap kecamatan yang ada di Tapanuli Utara, Marco mengklaim sudah mendapat respon dan antusias yang baik dari masyarakat, sehingga hal itu adalah peluang besar untuk menciptakan kemandirian usaha di segala bidang untuk masyarakat Tapanuli Utara.

"Melalui tenaga pendamping tersebut, masyarakat sangat terbantu untuk mendapatkan informasi tentang apa dan bagaimana usaha dengan koperasi”, jelasnya berharap terjadi perubahan yang signifikan bagi dunia perkoperasian di Kabupaten Tapanuli Utara melalui tenaga tendamping. (agus)