X
 


SMK Membangun Desa, Program Unggulan Jawa Barat Kedepan

SPB - Apr 10, 2021 13:53:31

BANDUNG,- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia, yang mana salah satu amanatnya adalah untuk menghasilkan lulusan SMK yang berdaya saing dan siap menghadapi tantangan dan dinamika perkembangan nasional maupun global.

Program pengembangan pusat keunggulan bagi SMK yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan SMK,dimana siswa SMK setelah lulus sudah memiliki kompetensi keahlian.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan progran 'SMK Membangun Desa' bakal dihadirkan di seluruh SMK se-Jawa Barat secara bertahap. Harapannya, SMK tidak hanya memberi manfaat bagi siswanya saja, tapi juga bagi orang lain, terutama warga di desa.

"Ke depan, saya berharap dan optimistis progam SMK Membangun Desa diikuti semua SMK di Jawa Barat," kata Dedi, Senin (5/4/2021).

Secara teknis, nantinya setiap SMK di Jawa Barat bakal mendampingi dua desa binaan. Siswa yang tengah melaksanakan ujian praktik bakal dikirim ke desa. Di sanalah mereka akan mengaplikasikan ilmunya secara langsung agar bermanfaat tak hanya bagi dirinya sendiri.

Kehadiran siswa SMK itu diharapkan bisa memaksimalkan potensi yang ada di desa. Selain itu, mereka tentunya bakal 'memoles' desa dan warganya dengan ragan kemampuan yang dimiliki.

Secara umum, program yang akan digulirkan oleh masing-masing SMA tentu berbeda. Sebab, setiap SMK mengajarkan kemampuan yang berbeda bagi siswanya. Namun, garis besarnya, mereka bakal mengajarkan digitalisasi pelayanan desa, mengajarkan keahlian berdasarkan kompetensi yang diajarkan di sekolah kepada masyarakat, dan pembangunan infrastruktur.

"Digitalisasi pelayanan desa ini artinya kalau desa belum punya internet, harus dilakukan percepatan. Ajarkan dan terapkan pelayanan desa berbasis digital," jelas Dedi.

Sedangkan dengan mengajarkan kompetensi keahlian yang diajarkan sekolah kepada masyarakat, kemampuan dan potensi sumber daya manusia (SDM) di desa diharapkan bakal meningkat. Misalnya bagi siswa SMK yang belajar otomotif, mereka bisa mengajarkan warga desa seputar dunia otomotif. Sehingga, warga bisa bisa membuat usaha baru, misalnya membuka bengkel.

"Dengan begitu, maka ada upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi (di desa). Atau siswa SMK yang paham dengan teknik las misalnya, silakan mengajarkan kepada masyarakat," ungkapnya.

Selain itu, siswa-siswi SMK juga dapat terlibat dalam pembangunan infrastruktur di desa. Dengan cara ini, kemajuan di desa diharapkan bisa dihadirkan lewat infrastruktur hasil sentuhan siswa SMK.

"Anak SMK bisa memberikan sentuhan pada infrastruktur yang dibangun, mulai dari desain dan pembagunannya," ucap Dedi. (Bimart)