X
 


Menkopolhukam Awal Presiden Jokowi, Prihatin Pada Kematian Wartawan di Kalimantan Selatan

SPB - Jul 07, 2018 01:10:04

JAKARTA, SPB – Aksi solidaritas wartawan di Gedung Dewan Pers, Rabu (4/7) lalu, ternyata mendapat perhatian dari seorang Laksamana (purn) Tedjo Edhy Purdijatno yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan di awal pemerintahan Presiden Joko Widodo, sebelum digantikan oleh Luhut Binsar Panjaitan.

Ia mengutarakan keprihatinannya atas peristiwa yang menimpa wartawan Muhamad Yusuf (42) di Kotabaru, Kalimantan Selatan yang berproses dengan hukum lantaran berita yang dibuatnya sampai kehilangan nyawa.  

Laksamana (purn) Tedjo Edhy rupanya mengamati aksi solidaritas wartawan yang dilaporkan pihak kepolisian berjumlah 500-an orang itu, merupakan kekuatan solidaritas yang kuat. Akan tetapi sangat disayangkan sikap pengurus Dewan Pers yang tidak memberikan penjelasannya pada saat itu. Kok malah lari, ada apa?, kata Tedjo di Menteng, Jakarta Pusat.

Selain purnawirawan bintang empat itu, seruan lain juga datang dari Direktur Jenderal UNISCO Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Audrey Azoulay yang turut prihatin atas kematian wartawan di Indonesia, Muhamad Yusuf sehari setelah aksi solidaritas wartawan kemarin.

Ia mengutuk peristiwa kematian yang menimpa Muhamad Yusuf dan menyerukan kepada otorita berwenang untuk melakukan penyelidikan transparan terhadap hal-hal kematiannya, ujar Azoulay yang dikutip dari laman voaindonesia.com.

Diketahui bahwa kematian Muhamad Yusuf terkait laporan satu perusahaan swasta perkebunan sawit di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan lantaran merasa tersudutkan atas pemberitaan-pemberitaan Muhamad Yusuf.

Muhamad Yusuf secara berkesinambungan membuat pemberitaan mengenai penggusuran masyarakat atas pembukaan perkebunan sawit oleh perusahaat itu joint salah satu perusahaan milik negara.

 

Penulis : Ronal Saragih/redaksi.

Foto utama: Massa Aksi Solidaritas Wartawan membawa keranda mayat dan bendera kuning, Rabu, 4 Juli 2018. (ist).