X
 


Masalah Migran: Biaya Penempatan Negara Tujuan Timur Tengah Tidak Ada Gejolak

SPB - Mar 14, 2021 03:32:46

SINAR PAGI BARU – JAKARTA.

Perhelatan beban biaya penempatan hingga saat ini masih jadi pembahasan hangat dikalangan pekerja migran Indonesia.

Sikap tegas Kepala Badan  Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, bahwa di Indonesia tidak ada sama sekali biaya penempatan yang dibebankan pada Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau  zero cost.

Ketika wartawan Sinar Pagi Baru mewancara pemerhati migran, Bobby Maarif, Sekjen Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), mengenai model pembiyaan penempatan untuk negara-negara tujuan ke Timur Tengah.

Bobby mengatakan, model yang digunakan ke Timur Tengah adalah biaya penempatan ditanggung oleh majikan sebagai pemberi kerja. Seluruh komponen biaya penempatannya seperti diantaranya pemeriksaan kesehatan, visa, BPJS Ketenagakerjaan, tiket pesawat, dan sebagainya ditanggung oleh calon majikan sebagai pemberi kerja.

Bahkan, calon majikan berani membayar biaya penempatan yang lebih besar sampai ratusan juta, ucap Bobby, Rabu (10/3/2021).

Begitupun dengan salah satu pengusaha jasa perekrutan tenaga kerja, Direktur PT Qafco, Yahya Anis Gatneh mengatakan bahwa di negara tujuan penempatan negara-negara Timur Tengah biaya penempatan menjadi beban majikan.

Hal itu merupakan kebiasaan bahkan sudah menjadi tradisi, bahwa majikan yang membutuhkan pekerja atau pembantu, maka majikan itu yang mengeluarkan biaya-biaya yang diperlukan, ungkapnya kepada wartawan Sinar Pagi Baru, Selasa (9/3/2021).

Hanya menurutnya, ada sisi negatif dari seluruh biaya ditanggung oleh majikan,seperti kasus-kasus yang sering terjadi yaitu, karena semua beban ditanggung oleh majikan, maka pekerja tersebut sangat riskan diperlakukan secara semena-mena atau tidak manusiawi, tutupnya. (charles)

 

(Photo : Ilustrasi/ist)