SINAR PAGI BARU – JAWA BARAT.
Di bulan Juli mendatang, dunia pendidikan di Indonesia akan dihadapkan pada peradaban baru yang disebut “New Normal” dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar (KBM), setelah tiga bulan bulan lamanya KBM dilakukan di rumah lewat online, begitupun di Cirebon salah satu kabupaten di sebelah timur Provinsi Jawa Barat.
Menanggapi hal itu, Kepala korwil Pendidikan Kecamatan Plumbon, Dra. Hj. Nurhayati mengatakan, KBM akan dilaksanakan seperti biasa, namun agak sedikit berbeda.
Perbedaan itu diantaranya siswa harus menggunakan masker, membiasakan diri untuk mencuci tangan, dan mengukur suhu badan siswa sebelum masuk ke kelas, ujarnya, Kamis (19/6/2020).
"Sampai sejauh ini, kami sedang mempersiapkan kebutuhan siswa saat masuk nanti di tanggal 13 juli mendatang seperti masker, sabun cuci tangan sampai pengecekan suhu tubuh sesuai protokol kesehatan yang berlaku”, jelasnya.
Nurhayati menjelaskan, pihaknya akan membentuk siswa satgas yang tugasnya berdiri di depan pintu kelas untuk menghimbau kepada temanya yang mau masuk kelas agar prosedur Kesehatan dilaksanakan termasuk pengecekan suhu tubuh.
Lain pihak, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), Masedi, Spd Kecamatan Plumbon saat dikonfirmasi menyampaikan, pihaknya sudah siap dalam pengadaan masker sabun cuci tangan hingga alat pengecekan suhu tubuh.
Saat ini, proses yang sedang berjalan ialah pendistribusian bahan ke sekolah-sekolah, semua kebutuhan ini kita ambil dari anggaran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Masih menurut Masedi, pelaksanaan KBM nanti, semua siswa wajib mengikuti protokoler sosial distancing seperti jaga jarak.
“Biasanya satu meja untuk dua orang, sekarang satu meja satu siswa, proses uji coba ini berlangsung selama satu bulan. Bilamana penerapan protokoler ini berjalan baik, maka Kabupaten Cirebon akan menjadi zona hijau”, imbuhnya. (dudi/red)
(Foto: ilustrasi/ist)
