Dampak dari pengusiran terhadap wartawan di Kantor Walikota Medan yang menunggu Walikota Bobby Nasution keluar kantor hendak minta tanggapan oleh tiga unsur pasukan pengamanan Bobby, mulai dari Satpol PP, Kepolisian, hingga Paspamres, membuat dilema baru di negeri ini.
Hingga membuat aksi protes wartawan dilakukan dua hari berturut-turut, Kamis dan Jumat kemarin. Bahkan Walikota Medan sudah mendapat cap “Walikota Rasa Presiden”. Satu sisi Bobby Nasution seorang walikota, satu sisi lain dia adalah menantu Presiden Joko Widodo.
Terkait hal itu, Susno Duadji saat diminta tanggapannya mengatakan bahwa perlu ditinjau mengenai pengamanan Walikota Bobby Nasution, apakah perlu walikota diamankan oleh Paspamres atau tidak, ujarnya, Sabtu, (17/4/2021).
Hal itu sangat perlu dilakukan untuk suatu kejelasan, lantaran menurut Susno, pengamanan terhadap pejabat tak perlu terlalu ketat, karena akan membuat jarak dan sulitnya komunikasi antara kepala daerah dengan rakyatnya.
“Seperti kita ketahui, Presiden saja tidak terlalu membatasi kontak dengan rakyat termasuk dengan awak media”, tegas Susno mantan Kabareskrim yang saat ini hubungannya tetap dekat dengan para pekerja media dan wartawan.
Dilain pihak, Komandan Paspampres Mayjen Agus Subianto terkait pengusiran wartawan di Kantor Walikota Medan itu menjelaskan anak buahnya melakukan tugas sesuai aturan. Paspampres ditugaskan menjaga Bobby sebagai bagian dari keluarga Presiden Joko Widodo, katanya dikutip dari CNNIndonesia.com.
Diberikan, Wali Kota Medan Bobby Nasution sudah mengklarifikasi kejadian pengusiran terhadap wartawan tersebut. Dia berjanji akan memperbaiki hubungan dengan kalangan wartawan setelah terjadi insiden pengusiran terhadap dua jurnalis di kantor wali kota setempat oleh tim pengamanannya, Jumat (16/4/2021). (sri/rinaldo)
